MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan menyelesaikan safarinya di lima kabupaten dan enam kota di Sulsel. Dia ke lapangan, mendatangi, menyapa, mendengar, dan mengajak warga untuk membantunya memenuhi janji kemerdekaan .
Inilah gaya khas prakonvensi dilakukan Rektor Universitas Paramadina guna menghadapi 10 peserta konvensi lainnya yang bermodal besar. Disebutnya sebagai ‘Gerakan Turun Tangan’.
Daerah telah didatangi di Sulsel untuk ‘Turun Tangan’ adalah Jeneponto, Bantaeng, Pangkep, Barru, Maros, dan Makassar. Anies tak memilih hotel untuk ‘Turun Tangan’, namun warung kopi.
Tiba di Makassar, Rabu (13/11/2013), ia ‘Turun Tangan’ di warung kopi, Jl Abdullah Daeng Sirua. Selanjutnya ‘Turun Tangan’ di Jeneponto, Bantaeng, Pangkep, Barru, dan Maros. Sebelum terbang kembali ke Jakarta, Sabtu (16/11/2013) sore, pencetus Gerakan Indonesia Mengajar ini mampir di redaksi Tribun, untuk kali kedua.
Dia datang ditemani sahabatnya sekaligus anggota Biro Pendidikan dan Pelatihan DPD I Partai Golkar Sulsel, Muhammad Ramli Rahim. Kepada Pemimpin Redaksi Tribun Timur Dahlan Dahi, Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Timur Nur Thamzil Thahir, dan jurnalis Kompas TV, Anies menjelaskan rasa percaya dirinya menjadi calon pengganti SBY.
Di antara peserta konvensi, Anies paling muda, 44 tahun. Dia satu-satunya bukan penyelenggara negara maupun mantan. Jadi, tak pernah ada masalah dengan pemerintahan di negeri ini.
Partai Demokrat telah memberinya jalan untuk menjadi orang nomor satu di negeri ini. Soal terpilih atau tidak nantinya dalam konvensi penentuan, urusan belakang. Prosesnya harus demokratis dan yang terpilih bukan karena faktor kekerabatan dengan ketua partai.
Makin banyak konvensi, makin bagus. Republik ini butuh pemimpin baru.(tribun-timur.com/edi)
0 komentar:
Posting Komentar