Rektor Universitas Paramadina yang juga salah satu peserta konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat, Anies Baswedan, meminta agar media terus memantau jalannya konvensi Partai Demokrat agar transparan.
Hal itu dikatakan Anies menanggapi alasan mundurnya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD lantaran mekanisme konvensi yang dinilai tidak jelas.
“Kita akan terus pantau, dan menurut saya kunci ada pada teman-teman media dan masyarakat. Prosesnya harus transparan dan independen,” tutur Anies saat menghadiri Syawalan Nasional Alumni HMI MPO di Hotel Grand Sahid Jakarta, Sabtu (31/8/2013).
Anies mengatakan dirinya tidak akan tinggal diam jika dalam penyelenggaraan konvensi berjalan tidak transparan. “Jika ada masalah kita protes. Kalau ada masalah ya kita minta perbaiki, diluruskan. Saya berharap ada pada temen-teman media untuk memonitor itu terus,” tuturnya.
Anies menilai wajar jika penyelenggaraan konvensi masih ada kekurangan. Pasalnya, ini kali pertama bagi Partai Demokrat menyelenggarakan konvensi calon presiden.
“Pada fase ini semuanya menurut saya masih belajar, mereka baru pertama kali membuat konvensi ini. Jadi jangan berharap semuanya sudah beres sebelum semuanya dimulai. Semua perjuangan itu penuh tarik menarik, jadi jangan harap seperti upacara semuanya sudah disiapkan,” katanya.
Seperti diberitakan, Mahfud MD memutuskan mundur dari kopnvensi Partai Demokrat. Ada dua alasan Guru Besar Hukum Tata Negara itu batal ikut. Pertama, mengenai kepastian hak dan kewajiban peserta konvensi dan Partai Demokrat, terutama setelah konvensi selesai dan pemenangnya sudah ditetapkan serta hasil pemilu legislatif sudah selesai.
“Selama ini saya hanya mendengar penjelasan dan jaminan lisan, tanpa ada yang tertulis, sementara AD/ART Partai Demokrat menentukan mekanisme yang berbeda dengan berbagai penjelasan dan jaminan lisan tersebut,” kata Mahfud.
Kedua, Mahfud mengaku tidak mendapatkan restu dari para ulama. Selain itu, banyak masukan yang menyarankan agar dirinya tidak ikut konvensi.
“Para guru saya, yaitu kyai-kyai dari pondok pesantren, tokoh-tokoh perseorangan terkemuka di NU, Muhammadiyah, dan gereja serta kolega-kolega di berbagai perguruan tinggi, tokoh masyarakat, dan komunitas-komunitas di masa saya bergaul dan ikut memimpin, banyak yang menyarankan saya tidak ikut konvensi tanpa mengurangi rasa hormat kepada Partai Demokrat,” tuturnya.
sumber: okezone.com
Salam Ilmu dan Cinta - Rumah Pendidikan Sciena Madani
0 komentar:
Posting Komentar